15.8.12

WALIYULLAH VS WALI PEJABAT



Sebuah hadis shoheh menjelaskan, yang artinya: Jika seorang hamba sudah menjadi kekasih yang dicintai Allah, maka Allah pun akan menjadi segalanya: jadi matanya untuk melihat; jadi kupingnya untuk mendengar; mulutnya untuk berbicara; dan Allah juga akan menjadi anggota tubuhnya yang lain. Bayangkan, kalau mata Allah yang melihat, adakah sesuatu yan tak tampak? Jika Allah berbicara juga mendengar,  adakah bahasa yang tak difahami? Adakah kicauan burung yang tak dimengerti? Suara di dalam hati pun akan terdengar! Dan kalau keinginannya juga menjadi keinginan Allah,  apa yang tak bisa diraihnya? Itulah sedikit gambaran hakekat kekasih Allah. Masyarakat kita menyebutnya waliyullah

Keanehan-keanehan para kekasih Allah sudah sering terdengar, bahkan ada sebagian yang kita saksikan langsung. Tak perlu ditulis contoh-contoh mukasafah, makrifat bahkan ke-khilafan mereka para wali. Banyak sekali. Orang tua, guru-guru terdahulu banyak menceritakan ini. Namun, cerita-cerita demikian sudah jarang sekali diperdengarkan akhir-akhir ini.

Banyak kalangan yang berpendapat, sekarang zaman sudah semakin canggih, hal-hal yang berbau mistik sudah “kadaluarsa”. Dengan kecanggihan tehnologi, manusia termasuk umat Islam semakin dituntut selalu berfikir rasional, tidak yang aneh-aneh: mempercayai keanehan manusia “aneh” yang sudah menjadi kekasih Allah. 

Walhasil, menyadari kalau “keanehan” karena menjadi kekasih Allah sudah tidak lagi  diperhatikan banyak kalangan, maka tidak sedikit mereka yang kita anggap berpeluang menjadi “wali”; karena faktor keturunan atau keilmuannya, ternyata mencari jalan untuk mendapatkan keanehan-keanehan yang lebih diperhatikan dan sedang trend di masyarakat: mereka bertukar “kekasih”. Bukan lagi Allah yang mereka kasihi, namun pejabat, pemerintah, serta pengusaha yang mereka jadikan pelarian untuk dikasihi. 

Jadi, selain tuntutan zaman agar kita selalu berfikir rasional, realita seperti paragraph sebelum terakhir tersebut menjadi sebab semakin jarangnya bermunculan para kekasih-kekasih Allah yang betul-betul ikhlas. Tidak sedikit mereka yang lebih senang menjadi “hamba” penguasa, alias Wali Pejabat. Wallahu a’lam…
 

2 komentar:

Admin mengatakan...

Menarik bung Zulfan. Membaca mengenai Waliyullah memang selalua menarik dan mencerahkan.

Sharing tulissan terkait :
http://almaryahya.blogspot.com/2013/07/tukang-bersih-bersih.html

Admin mengatakan...

Menarik bung Zulfan. Membaca mengenai Waliyullah memang selalua menarik dan mencerahkan.

Sharing tulissan terkait :
http://almaryahya.blogspot.com/2013/07/tukang-bersih-bersih.html