Harga pelacur sangat variatif. Ada yang sekali booking seharga rumah mewah, short time-nya di hotel berbintang tujuh. Ada juga pelacur senilai dengan mobil mewah, ada yang seharga HP, dan ada juga yang senilai pulsa HP. Macam-macam, lah. Mereka yang meletakkan harga dirinya pada kebendaan itu, meskipun tidak semuanya bisa disebut pelacur, sebenarnya sedang menjual dirinya dengan harga yang murah.
Anda pernah mengendarai mobil mewah sejenis Mercedes, atau BMW keluaran terbaru yang paling lux, atau mobil-mobil semacamnya yang mengindentifikasi pemiliknya berkelas elit, seperti Lexus, Alpath dan sebagainya? Lalu, di kesempatan lain apakah Anda juga pernah mengendarai mobil pick up untuk mengangkut barang-barang kasar? Atau mobil berkatagori tua seperti cevrolate kuno atau carry tua?
Mengendarai dua jenis kendaraan yang berbeda kelas seperti di atas, tentunya akan punya perbedaan pengalaman yang kontras. Jika saat mengendarai mobil mewah, lantas Anda dihormati banyak orang, mendapat pelayanan yang juga mewah, maka sebaiknya Anda jangan GR dulu. Tidak menutup kemungkinan penghormatan dan pelayanan mereka untuk kendaraan yang Anda naiki, bukan untuk diri Anda.
Sebaliknya, saat Anda mengendarai mobil tua, jelek, macetan, bodi mobil kacau, lantas orang-orang melihat Anda sebelah mata, kedatangan Anda tidak disambut, pulang tak diantar, maka jangan dulu bersedih! Yang mereka lihat rendah bukan Anda, tapi kendaraan Anda.
Pengalaman di atas memang kerap kali terjadi. Peniaian sering dilandasi pada kebendaan: semakin lux barang yang dimiliki, semakin berpeluang seseorang dihormati orang lain. Harga diri seseorang seringkali mengekor bada sesuatu, harga diri tidak tidak terletak pada pribadi.Asa Anda tahu, harga manusia itu jauh lebih mahal daripada benda apapun di muka bumi ini.
Jika Anda dihormati saat naik Toyota Alphat, tapi tidak dipandang orang saat naik Kijang kotak, maka sebenarnya harga diri Anda tidak lebih mahal daripada harga Alphat. Tapi kalo Anda disegani saat naik Alphat, dan tetep dihormati saat naik Pick up tua, maka sesungguhnya penghoramatan memang untuk pribadi Anda sendiri, bukan untuk kendaraan Anda.
Jika seorang menteri, direktur, bos perusahaan ataupun petinggi dan pejabat dihormati, disegani dan disanjung-sanjung saat menjabat, namun saat pensiun dimaki, dicaci, dikutuk dan dihina, maka sebenarnya orang hanya menghargai pangkat dan jabatannya, sedangkan diri orang yang menjabat tak bernilai sama sekali.
Anda tahu, harga pelacur sangat variatif. Ada yang sekali booking seharga rumah mewah, short time-nya di hotel berbintang tujuh. Ada juga pelacur senilai dengan mobil mewah, ada yang seharga HP, dan ada juga yang senilai pulsa HP. Macam-macam, lah. Mereka yang meletakkan harga dirinya pada kebendaan itu, meskipun tidak semuanya bisa disebut pelacur, sebenarnya sedang menjual dirinya dengan harga yang murah.
Maka, tanyakan pada diri Anda: berapakah harga untuk diri Anda? Adakah yang mau membeli dengan harga pantas harga diri kita? Orang yang faham betpa mahalnya harga diri seseorang, tentunya tidak akan menjual dirinya seharga benda apapun di dunia ini. Terlalu murah.
Lantas, adakah pembeli yang bisa memberi harga setimpal dengan harga diri kita? Yang menciptakan kita lah yang bisa membeli kita seharga diri kita. Dialah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kaya. Lihat di Al-Qur’an: “Sesungguhnya Allah telah membeli diri dan harta orang beriman dengan surga”...(QS. 9: 111).
Zul FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar